JAMUR
(Fungi)
Pengertian
jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang hampir sama dan agak
berkaitan:
1.
Jamur
adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompokfungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian
yang tegak (“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis
biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa
dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping(Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus campestris), danjamur shiitake (Lentinus edulis).
2.
Jamur
adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring-jaring di
bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3.
Jamur
adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari ungkapan
“Rotinya sudah berjamur” yang maksudnya adalah ‘rotinya telah ditumbuhi kapang’
Jamur
(Fungi) termasuk makhluk hidup eukariot yang tidak berklorofil. Ciri khas
lainnya adalah dinding sel jamur tersusun atas zat kitin. Kitin adalah zat
seperti pada kulit udang dan kepiting. Tubuhnya terdiri dari satu sel atau
berbentuk benang yang disebut hifa. Jamur tempe (Rhizopus) atau jamur oncom
(Neurospora) mempunyai hifa. Hifa jamur tempe atau oncom tampak seperti serabut
kapas. Hifa tumbuh bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium.
Jamur yang terdiri dari satu sel misalnya jamur ragi (Saccharomyces).
Jamur
tidak dapat berfotosintesis, sehingga jamur mengambil makanan dari
lingkungannya (heterotrof). Jamur hidup secara saprofit atau parasit. Jamur
saprofit banyak dijumpai di atas tanah, kayu lapuk, atau bangkai binatang.
Contoh jamur saprofit adalah jamur kayu, jamur kuping, jamur merang, dan jamur
karat. Jamur yang hidup parasit misalnya jamur panu yang hidup pada kulit
manusia. Jamur tak berklorofil, hidup secara saprofit dan parasit. Dinding sel
jamur tersusun dari zat kitin.
Perkembangbiakan
jamur dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara aseksual (vegetatif) dan
secara seksual (generatif).
1.
Perkembangbiakan
aseksual dengan membentuk spora, bertunas, atau fragmentasi hifa. Jamur
memiliki kotak spora yang disebut sporangium.Di dalam sporangium terdapat
spora. Contoh jamur yang membentuk spora dalah Rhizopus.
2.
Perkembangbiakan
seksual terjadi dengan meleburnya dua hifa dari jamur berbeda untuk membentuk
zigot. Zigot tumbuh menjadi badan buah.
Jamur
dapat diklafikasikan berdasarkan hifa dan alat reproduksinya. Jamur dibedakan
menjadi 4 divisi, yaitu Zigomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota. Saat ini masih terdapat jamur yang belum diketahui cara
reproduksi seksualnya. Jamur yang demikian dikelompokan dalam divisi
Deuteromycota yang berarti jamur tak tentu.
Pada
kesempatan kali ini kelompok kami mendapat kesempatan membahas tentang Divisi
Ascomycota (Jamur Askus).
ASCOMYCOTA
Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi.
Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi
secara seksual maupun aseksual. Sebagian besar dari jamur yang termasuk
golongan Ascomycotina mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang.
Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga
protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya. Struktur
tubuh jamur dari golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau uniseluler
seperti pada ragi.
Fungi ascomycota mengalami meiosis setelah pembentukan
zigot yang berumur pendek dan menghasilkan meiospora dengan pembentukan sel
bebas dalam sebuah meiosporangium yang disebut askus. Ascomycota menunjukkan
kompabilitas seksual bipolar dan memiliki dinding sel yang terdiri dari dua
lapisan.
Ascomycotina
merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau saprofit.
Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat
merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.
Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah. .
Ciri-ciri
umum Ascomycota:
§
Tubuh
ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
§
memiliki
hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyak
§
Ascomycotina,
multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
§
Hidupnya:
ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
§
Reproduksi:
Ascomycota
dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Ascomycota menghasilkan
spora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual.
§
Reproduksi
Aseksual:
Dilakukan
dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas.
kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang
disebut hifasemu atau pseudohifa.
§
Reproduksi
Seksual :
§
1. Mula-mula Hifa berbeda jenis
saling berdekatan.
2. Hifa betina akan membentuk
Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti
haploid.
3. Dari askogonium akan tumbuh
Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
4. Melalui trikogin anteridium
pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5. Askogonium tumbuh membentuk
sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan
mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6.
Pada
ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang
disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti
haploid dikariotik.
8. Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk
di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang
sesuai, spora askus
akan tumbuh menjadi benang hifa yang
baru. Catatan: didalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan
pembelahanmeiosis menghasilkan 4 inti haploid. setiap haploid akan membelah secara mitosissehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
Spora
seksualnya askospora yang dihasilkan oleh askus dalam tubuh buah (askokarp).
Spora aseksualnya adalah konidiospora. Hifa bersekat(berseptum). Anggotanya ada
yang uniseluler contohnya saccharomyses cereviceae (khamir),penicilium
chrysogenum (pembuat antibiotik), Aspergillus Wentii (membuat kecap) ,tetapi
sebagian besar anggotnya multiseluler, contohnya morchella esculenta,sarcosypha
coccinea, venturia inaequalis (merusak apel), claviceps purpurea (penyebab
penyakit ergot pada gandum),dll. Beberapa jenis jamur bersimbiosis menjadi
mikoriza, sebagian lagi bersimbiosis menjadi lumut kerak, sebagian besar
sporofit pada sisa organisme.
Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual
dengan struktur pembentuk spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalah Penicilium, Aspergillus, danSaccharomyces.
Penicillium
Ascocarp
dengan ascospora
Ascomycota dibagi menjadi tiga kelas yaitu
archiascomycetes, hemiascomycetes, dan euastomycetes.
Ascomycotina, Divisi ini bercirikn talus yang terdiri dari
miselium bersepta. Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus. Ada
yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan panyakit pada tumbuhan. Bentuk
askus ada bermacam-macam, antara lain:
1.
Askus
tanpa askokarp
2.
Askus
yang askokarpny berbentuk deperti mangkok disebut aposetium.
3.
Askus
yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
4.
Askus
yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum disebut
peritesium.
Ada bermacam-macam askus tersebut digunakan sebagai
dasar klasifikasi tingkat kelas.
1) Kelas Hemiascomycetes
1) Kelas Hemiascomycetes
Karakter
dari kelas ini diantaranya sebagai berikut:
1.
Aski
tidak terbungkus di dalam atau pada tubuh buah
2.
Secara
filogenetik kelas ini terdiri dari Budding yeasts dan genera yang yeasts ligt
seperti Ascoidea dan Cephaloascus
3.
Kelas
tersebut hanya memiliki satu ordo Saccharomycetales atau Endomycetales
4.
Taksa
yang termasuk ke dalam ordo Saccharomycetales memiliki dinding sel yang umumnya
terdiri dari manan dan gulkan
5.
Pada
saat pembentukan septa, septanya terdiri dari satu atau beberapa pori yang
mempunyai sumbat dan tidak terdapat woronin.
Kelompok
jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari
sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa
senu. Contoh anggota Hemiascomycetes adalah khamir Saccharomyces.
Beberapa jenis Saccharomyces antara lain:
Beberapa jenis Saccharomyces antara lain:
§
Saccharomyces
cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja yang berguna
dalam pembuatan roti dan alcohol.
§
tuac,
bekerja mengubah air nira(legen) menjadi tuak.
§
Saccharomyces
ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur manuman.
2) Kelas Archiascomycetes
Memiliki cirri karakter diantaranya sebagai berikut:
1.
Merupakan
bentuk Ascomycota primitive atau basal Ascomycetes
2.
Merupakan
keturunan yang mengalami reduksi dari spesies-spesies yang lebih kompleks yang
mempnyai askomata
3.
Memiliki
tahapan seksual ascogenos, tetapi tidak memiliki hifa ascogenos
4.
Reproduksi
aseksual dengan pertunasan (Budding) atau pembelahan (cleveage) kecuali pada
genus Neolekta tidak ada ascomata ataupun konidiomata
Klas ini dibagi 5 ordo yaitu.
1.
Ordo
Pneumocystidales
Karakter:
§
Merupakan
penyebab pneumonia pada pasien HIV, ex: Pnemocystis carinii
§
Dahulu
dianggap sebagai protozoa
1.
Ordo
Schizosaccharomycetales
Karakter:
§ Lebih dikenal denga fission
yeasts karena reproduksi vegetatifnya dengan pembelahan sel
1.
Ordo
Neolectales
Karakter:
§ Pada genus Neolecta mempunyai
apotecia berbentuk clavatus dan bertangkai
1.
Ordo
Promycetales
Karakter:
§ Terdiri dari satu family
protomycetaceae dengan 5 genera yang terdiri dari 20 spesies
§ Merupakan parasit pada tumbuhan
berpembuluh, khususnya family Asteraceae dan Apiaceae
§
Protomicetales
jga menghasilkan pigmen pada medium buatan seperti Taphrina
1.
Ordo
Taprinales
Karakter:
§
Terdiri
dari satu family taprinaceae dengan genus tunggal kaprina yang terdiri dari
hamper 100 spesies
§ Genus kaprina merupakan parasit
bersifat demorfik, membentuk miselia dikariotik
§
Dan
askus terbuka pada fase parasitic membentuk pertunasan sel
§ Membentuk pertunasan sel khamir
pada fase saprobikbya pada fase haploid
§ Taprina merupakan parasit pada
berbagai jenis tumbuhan berpembuluh, khususnya paku-pakuan, Rosales, dan
fajales.
3) Kelas Euascomycetes
Karakter dari kelas ini adalah sebagai berikut:
1.
Umumnya
fungi Ascomycetous memiliki filament
2.
Komposisi
dinding selnya didominasi oleh kitin dan glukan
3.
Mempunyai
lubang septum dengan woroning bodies
4.
Euascomycetes
dapat membentuk ascogonia dan ascomata
5. Kebanyakan menghasilkan hifa pada
medium buatan
Euascomycetes ini terdiri dari 3 sub klas yaitu:
1.
Sub
klas Plektomycetes
Ciri-cirinya
:
§
tidak
dapat membentuk askomaseluler dan askusnya yang prototunikata tidak mempunyai
hamathecium,
§
askus
terdapat bebas di atas miselium
§
askokarpanya
berupa cleistotecium
§
askokarpanya
tidak berseptum, misalnya Monascus sp. Dan Emirecela sp
Kelas
ini terdiri dari 3 ordo yaitu, Ascosphaerales, Onygenales, dan Eurotyales
1.
sub
klas Hymenoascomycetes
dibedakan
cirinya berdasarkan anatomi dan morfologi Dari asal askusnya, yaitu
Ascohymenial atau Ascolocular dari Ascomata dan Ascus yang unitunikata pada
hypemenoas comycetes atau bitunikata.
1.
Sub
klas Loculoascomycetes
Terdiri
dari ordo-ordo Apothe chioid: Arthoneales, Patellariales, Lahmiales; ordo-ordo
Perithecioid: Melanommatales, Pleosporales, Verrucariales, Chaetothyriales
Beberapa Ascomycota penting yang
berperan dalam kehidupan sehari-hari :
1.
khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol salah
satunya berguna untuk membuat bir, maupun alkohol. mampu mengubah glukosa
menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi
2.
khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, dan media lain yang sejenis, dapat membahayakan
lever dan mengandung karsinogenik.
10.
Clavisceps purpurea hidup sebagai parasit pada bakal buah
graminae,penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisma pada hewan atau
manusia yang memakannya.
11.
Saccharomyces sp, Ciri umum Saccharomyces sp (ragi) tidak mempunyai hifa dan tubuh buah. Jenis ragi
yang dimanfaatkan untuk pem-buatan tape atau pengembang adonan roti adalah Saccharo-myces
cerevisiae. Jamur ini dapat
memfermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida.
12.
Saccharomyces cerevisiae sebagai pengembang roti atau kue akan berhenti tumbuh
jika kadar alkohol mencapai 4-5%, sedangkan CO2 yang dihasilkan akan
mengembangkan adonan roti. Alkohol akan menguap habis ketika roti dibakar.Saccharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan dalam minuman beralkohol baru
berhenti tumbuh (berkembang biak) pada kadar alkohol mencapai 14-17%.
13.
Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotik
(penisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.
14.
Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas keju.
Beberapa Ascomycota yang merugikan
dalam kehidupan sehari-hari :
Ascomycotina
merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau saprofit.
Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat
merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.
Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah.
1.
Aspergillus
Aspergillus
hidup sebagai saproba pada bermacam-macam bahan organik, seperti pada roti,
daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain.
Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning atau cokelat.
Jenis-jenis
Aspergillus antara lain:
1. Aspergillus fumigates, bersifat
parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan unggas
2. Aspergillus flavus, penghasil
flatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini benyak
terdapat pada kacang tanah dan makanan yang terbuat darinya.
3. Aspergillus nidulan, parasit pada
telinga menyebabkan outomikosis.
Jamur ini dapat menimbulkan penyakit yang lain yang
disebut dengan istilah ”Aspergillogis”.
Identifikasi ”Aspergillogis”
Penyakit jamur yang muncul dengan berbagai sindroma
klinis yang disebabkan oleh spesies Aspergillus. Penderita dengan penyakit paru kronis (terutama
asthma, juga penyakit gangguan paru kronis atau “cystic fibrosis”) dan
penderita yang alergi terhadap jamur ini dapat menyebabkan kerusakan bronchus dan penyumbatan bronchusintermiten. Keadaan ini disebut sebagai allergic bronchopulmonary
aspergillosis (ABPA). Kolonisasi saprophytic endobronchial pada penderita dengan pelebaran bronchus atau
bronkiektasi dapat menimbulkan gumpalan hyphae, dan massa hyphae yang besar
mengisi rongga-rongga yang sebelumnya sudah ada (berupa bola jamur atau
aspergilloma). Suatu spesies Aspergillus dapat muncul bercampur dengan
organisme lain dalam abses bakteriil paru-paru atau pada empiema.
Aspergillosis yang invasif dapat terjadi, terutama
pada pasien yang menerima terapi imunosupresif atau sitotoksik; ia dapat
menyebar ke otak, ginjal dan organ lain dan seringkali fatal. Invasi kedalam
pembuluh darah berupa trombosis dan menyebabkan infark adalah ciri dari infeksi
jamur ini pada pasien dengan kekebalan rendah.
Organisme ini dapat menginfeksi tempat dipasangnya
katup jantung prostetik. Spesies Aspergillosis adalah penyebab paling umum dari
otomikosis; jamur membuat koloni atau menyebabkan infeksi invasif pada sinus
paranasal. Jamur ini tumbuh pada jenis makanan tertentu, isolat dari A. flavus (kadang juga spesies lain) bisa memproduksi aflatoksin
atau mikotoksin lain; toksin ini dapat menyebabkan penyakit pada ikan dan hewan
dan sangat karsinogenik pada hewan percobaan.
Hubungan antara kadar aflatoksin yang tinggi pada
makanan dan timbulnya kanker hepatoseluler ditemukan di Afrika dan Asia
Tenggara. Diagnosis ABPA ditegakkan antara lain adanya reaksi benjolan merah di
kulit jika dilakukan skarifikasi atau suntikan intradermal dengan antigen Aspergillus, adanya sumbatan bronchus yang menahun, eosinofilia,
terbentuknya antibodi presipitasi serum terhadap Aspergillus, peningkatan kadar IgE dalam serum dan adanya
infiltrat paru yang bersifat transien (dengan atau tanpa bronkiektasis
sentral). Kolonisasi endobronkial saprofitik didiagnosa dengan kultur atau
ditemukannya Aspergillus
mycelia pada sputum atau pada dahak ditemukan
hyphae. Serum precipitin terhadap antigen spesies Aspergillus biasanya juga muncul. Bola jamur dari paru biasanya
dapat didiagnosa dengan foto toraks dan dari catatan medis. Diagnosa
aspergillosis invasif ditegakkan dengan ditemukannya Mycelia Aspergillus dengan mikroskop dari jaringan yang terinfeksi;
konfirmasi diagnosa dilakukan dengan kultur untuk membedakan dengan penyakit
jamur lain yang gambaran histologinya mirip.
Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus adalah penyebab paling umum dari aspergillosis pada
manusia, walau spesies lain dapat juga sebagai penyebab. Aspergillus fumigatus menyebabkan banyak kasus bola jamur; Aspergillus niger penyebab umum otomikosis.
Distribusi Penyakit
Tersebar
diseluruh dunia, jarang dan bersifat sporadis, tidak ada perbedaan insidens
berdasarkan ras atau jenis kelamin.
Reservoir.
Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana, terutama pada makanan,
sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos. Konidia biasanya terdapat
di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun.
Cara Penularan.
Melalui
inhalasi konidia yang ada di udara.
Masa Inkubasi.
Hitungan hari hingga minggu.
Masa Penularan.
Tidak disebarkan dari satu orang ke orang lain.
Kerentanan dan
Kekebalan.
Spesies Aspergillus ditemukan dimana-mana, dan Aspergillosis biasanya
muncul sebagai infeksi sekunder dan hal ini membuktikan bahwa orang yang sehat
kebal terhadap penyakit ini. Kerentanan akan meningkat dengan pemberian terapi
imunosupresif dan sitotoksik dan serangan invasif terlihat terutama pada pasien
dengan netropenia yang berkepanjangan. Penderita HIV/AIDS atau penderita
penyakit granulomatous kronik pada masa kanak-kanak juga peka terhadap infeksi
jamur ini.
Cara Cara
Pemberantasan
A. Cara Cara Pencegahan :
Udara ruangan yang disaring dengan High Efficiency
Particulate Air (HEPA) dapat menurunkan infeksi aspergillosis invasive pada
penderita yang dirawat di RS terutama penderita dengan netropenia.
B. Pengawasan Penderita, Kontak &
Lingkungan Sekitarnya :
1. Laporan pada instansi kesehatan
setempat : laporan resmi biasanya tidak dilakukan, Kelas 5 (lihat tentang
pelaporan penyakit menular).
2.
Isolasi
: tidak perlu.
3. Disinfeksi serentak : menjaga
kebersihan, pembersihan terminal.
4.
Karantina
: tidak dilakukan.
5.
Imunisasi
: tidak ada.
6. Investigasi kontak dan sumber
infeksi : tidak diindikasikan.
7.
Pengobatan
spesifik : ABPA diobati dengan corticosteroid suppression dan biasanya
membutuhkan terapi yang lama. Reseksi bedah, jika memungkinkan, adalah
pengobatan paling tepat untuk aspergilloma. Amphotericin B (Fungizone® atau
formasi lipid) IV dapat digunakan untuk infeksi jaringan bentuk invasif.
Pemberian Itraconazole bermanfaat bagi penderita yang perkembangannya lebih
lambat dan untuk penderita yang mempunyai masalah kekebalan. Terapi
imunosupresif harus dihentikan atau dikurangi sebisa mungkin. Kolonisasi
endobronkial harus diobati sedemikian rupa untuk memperbaiki drainase
bronkopulmoner.
b. Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai miselium
bersekat-sekat. Ujung konidiofornya tidak melebar melainkan bercabang-cabang
tadi. Penicillium, banyak terdapat pada bahan-bahan organik dan sebagai
saprofit, misalnya sebgai berikut:
1.
Penecillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing
dinamai juga kapang biru dan kapang hijau.
2.
Penecillium axpansup, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.
3.
Penecillium islandicum merusak beras sehingga menjadi kuning, maka disebut
“Yellow rice”.
DAFTAR PUSTAKA
Cavalier-Smith, T. (1998). “A revised six-kingdom system of Life“. Biol. Rev. Camb. Philos. Soc. 73 (3): 203–266.
Indrawati ganjar, dkk. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Ascomycota” fungi.(serial online, 19 oktober 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar